Thursday, January 01, 2009

Taiwan (Day 2)

Day 2 in Taiwan

Esok harinya, adalah tempat yang paling saya ingin kunjungi di Taiwan, yaitu Alishan (Mount Ali) National Forest Recreation Area. Tempat ini terkenal dengan sunrise dan sunset nya yang sangat indah, juga clouds sea, hutan, dan mountain train (lihat di drama seri Taiwan, tempatnya bagus banget, akhirnya kesampaian juga kesini). Berhubung ingin melihat sunrise, jadi saya harus menginap di Alishan. Sebelum berangkat saya mencari informasi penginapan dulu. Setelah menelepon ke beberapa penginapan, termasuk yang ada di film he..he..he.. ternyata harganya cukup mahal juga untuk semalam. Tapi, nekat aja deh yang penting sampai sana dulu baru cari penginapan. Lalu, info dari Shinta, teman sekamarnya teman saya, di Alishan dinginnya bisa sampai 3 derajat dan menurutnya, jaket yang saya pakai tidak akan cukup untuk menahan dinginnya. Yah, harus beli jaket dulu deh sebelum ke sana.

Akibat Salah Info

Informasi di internet, bis ke Alishan terakhir jam 15.10, jadi saya bisa jalan-jalan dulu di sekitar Chiayi sekalian mencari jaket. Ketika keluar dari asrama, koper saya rodanya rusak, waduh ada ada-ada aja deh, segala roda rusak alhasil harus nenteng-nenteng koper deh, untung teman saya mau bantuin jadi nentengnya berdua. Ketika menunggu taksi di depan asrama, teman saya sempat bertanya kepada penjaga asrama tentang Alishan, dan ternyata dia malah menawarkan penginapan di sana dengan biaya yang sangat murah, karena penginapan itu punya temannya, dia akan menghubungi temannya itu kalau kami akan pergi dan menginap di sana, wah senang sekali, Alhamdulillah.

Sebelum ke terminal bus, kami pergi ke pasar Wan Wa Lu dulu untuk membeli jaket dan koper untuk ganti koper saya yang rusak, namun saya hanya sempat mencari jaket karena harus mengejar bis ke Alishan, jadi cari kopernya nanti saja habis dari Alishan deh. Sampai di terminal jam 14.20, ternyata bis terakhir ke Alishan sudah berangkat jam 14.10, waduh salah informasi nih, informasi dari internet kurang akurat ternyata, padahal cuma telat 10 menit, wo nan guo...so sad.

Sempat bingung bagaimana caranya bisa ke Alishan, tapi karena pengen banget ke sana, terpaksa harus menggunakan taksi dengan biaya 1500 NT (sekitar 500 ribuan, padahal kalo naik bis cuma 200 NT atau 70 ribuan), ya…pengeluaran membengkak nih, mau gimana lagi…lanjut, meskipun bingung belum lagi nanti biaya penginapan yang belum tau berapa harganya, benar-benar nekat. Tapi, mungkin karena pengen ngerasain perjalanan ke Alishan seperti yang di film, makanya dikasihnya naik taksi (di film yang saya lihat, pemainnya pergi ke Alishan dengan menggunakan taksi he..he..he..).

Tapi, memang ya di tengah kesulitan itu pasti ada kemudahan, benar saja, memang Allah Maha Adil J. Di tengah perjalanan, temanku mendapat telepon dari penjaga asrama tadi, katanya kita bisa menginap di tempat temannya itu GRATIS, Alhamdulillah, penghematan J. Dari Chiayi ke Alishan memakan waktu sekitar 2 jam, sepanjang perjalanan, sempat tertidur sih karena cape dan udara dingin yang bikin ngantuk, tapi setengah perjalanan saya terbangun dan ternyata kami sudah berada di ketinggian dengan pemandangan yang sungguh menakjubkan. Tebing-tebing dan gunung berlapis, walau agak ngeri karena berada di ketinggian lebih dari 1000 m, cukup untuk membuat saya tidak ingin tertidur karena tidak ingin melewatkan pemandangan yang indah ini.

Oiya, supir taksinya perempuan lho, di sini ternyata banyak perempuan yang jadi supir taksi, sayang bahasa Inggrisnya kurang bagus jadi kami tidak bisa mengobrol terlalu banyak (supir taksi di Taiwan rata-rata tidak bisa bahasa Inggris jadi kalau mau ke Taiwan harus siap-siap mencatat alamat yang ingin kita tuju dalam bahasa Mandarin kalau ingin menggunakan taksi), tapi ternyata temannya penjaga asrama itu adalah temannya juga, bagus lah jadi dia tau dimana tempat penginapannya, kami ga perlu susah-susah mencari alamatnya, karena di Taiwan kalo kita ga tau alamat jelas, apalagi buat kita yang ga mahir bahasa Mandarin, akan sulit sekali.

Alishan

Akhirnya sampai juga di Alishan, untuk masuk ke area wisata ini kita dikenakan 150 NT per orang. Ternyata, temannya penjaga asrama temanku itu adalah salah satu pengurus di Alishan. Kami diberi kamar di Visitor Center dengan gratis, orangnya pun sangat ramah, dia menjelaskan sedikit tentang Alishan dan tempat yang bisa kami kunjungi termasuk kalau kami ingin melihat sunrise besoknya. Lalu dia memanggil salah satu karyawannya untuk mengantar kami ke Visitor Center, pelayanannya pun cukup baik. Kami menempati salah satu kamar di lantai 1 Visitor Center, kamarnya ternyata cukup luas untuk kami berdua, sebenarnya bisa untuk 3 bahkan kalau mau ber-5 juga bisa, biar lebih hangat karena di kamar pun dinginnya berasa banget he.. he..he... Kamarnya mungkin tidak sebagus di hotel, tapi cukup nyaman untuk kami mahasiswa atau mungkin para backpacker yang dananya terbatas.

Berhubung kami sampai di sana sudah sore, jadi kami hanya bisa berjalan-jalan di sekitar Visitor Center, disitu ada kantor pos, restoran, supermarket, tempat membeli souvenir (ternyata ada salah satu penjual souvenir disini yang orang Indonesia). Setelah melihat-lihat dan membeli beberapa souvenir, kami pun merasa lapar karena udara yang begitu dingin, setelah memilih-milih akhirnya kami makan malam di supermarket, karena tidak aman makan di restoran jadi kami memilih makanan beku siap saji dengan menu vegetarian atau seafood. Pokoknya selama di Taiwan kami jadi vegetarian deh karena sulit sekali jika kita ingin makan daging, rata-rata mereka menjual pork alias babi, jadi yang aman ya vegetarian food. Namun, udara semakin dingin, makanan dan minuman hangat ternyata tetap tidak mengurangi rasa dingin yang menjalar ke seluruh tubuh, jadi kami memutuskan untuk kembali ke kamar. Harus tidur lebih awal agar tidak kesiangan melihat sunrise.

No comments:

Post a Comment